Buda Cemeng Ukir
Hari Buda Cemeng Ukir atau yang sering disebut Buda Wage Ukir jatuh setiap 210 hari berdasarkan hitungan pawukon, saptawara dan pancawara, pada hari ini merupakan salah satu hari untuk memuja Dewi Laksmi atau Sang Hyang Sri Sedana yang merupakan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam aspek penguasa harta benda.
Umat Hindu akan meluangkan waktu untuk mengucapkan rasa terima kasih kehadapan Dewi Laksmi yang telah memberikan rejeki /kemakmuran kepada manusia untuk bertahan hidup. secara tidak langsung Umat Hindu diajarkan untuk behemat di hari rahinan ini
Makna dan Tujuan Filosofis pemujaan di hari Buda Cemeng Ukir ini adalah untuk memohon anugrah Beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaan Beliau.
Pemujaan di hari Buda Cemeng Ukir ini adalah dengan memberikan sesajen disetiap tempat penyimpanan uang dan benda berharga lainya, sebagai bentuk syukur dan hormat kepada Dewi Laksmi/Betara Rambut Sedana, dalam berbagai kepercayaan di Bali, pada saat rahina Buda Cemeng Ukir ini tidak diperkenankan menggunakan uang untuk hal-hal yang sifatnya tidak kembali berupa wujud barang, misalnya membayar hutang karena dipercaya uang/kekayaan tersebut nantinya tidak dapat kembali selamanya dan menghilang oleh sifat tamak/serakah kita sebagai manusia.
Sumber : dirangkum dari beberapa sumber (pawukon serta hari-hari suci umat hindu)
