top of page
Cari

Canang Sari Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Di Bali

Om Swastiastu


Makna canang sari dalam kehidupan masyarakat hindu di Bali...


Canang Sari merupakan upakāra (perlengkapan) keagamaan umat Hindu di Bali untuk persembahan tiap harinya.


Canang sari ini dalam persembahyangan penganut Hindu Bali adalah kuantitas terkecil namun inti (kanista=inti). Kenapa disebut terkecil namun inti, karena dalam setiap banten atau yadnya apa pun selalu berisi Canang Sari.

Dengan demikian Canang Sari bermakna untuk memohon kekuatan Widya kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa (manifestasi) Nya secara skala maupun niskala.


Unsur-unsur dari canang sari pun mempunyai makna dan simbolisme yaitu sebagai berikut:


1. Ceper, merupakan sebuah alas dari canang yang memiliki bentuk segi empat dan melambangkan angga-sarira (badan). Keempat sisi ceper melambangkan pembentuk angga-sarira, yaitu Panca Maha Bhuta, Panca Tan Mantra, Panca Buddhindriya, dan Panca Karmendriya. Canang yang dialasi ceper merupakan simbol Ardha Candra, sedangkan yang dialasi oleh tamas kecil merupakan simbol dari Windhu.


2. Beras (Wija/Pija), merupakan sebuah lambang Sang Hyang Ātma atau yang membuat badan mejadi hidup, melambangkan benih di awal kehidupan yang bersumber dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujud Ātma.


3. Porosan, biasanya terbuat dari daun sirih, kapur, dan jambe (gambir) yang melambangkan Tri-Premana, yang terdiri dari Bayu (perbuatan), Sabda (perkataan), dan Idep (pikiran).Ketiganya membuat tubuh yang bernyawa dapat melakukan aktivitas. Porosan juga melambangkan Trimurti, yaitu Siwa (kapur), Wisnu (sirih), dan Brahma (gambir). Porosan mempunyai makna bahwa setiap umat harus mempunyai hati (poros) penuh cinta dan welas asih serta rasa syukur yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


4. Jajan,Tebu & Pisang, ketiga itu merupakan simbol dari Tedong Ongkara yang melambangkan kekuatan Upetti, Stiti, dan Pralinan dalam kehidupan di alam semesta.


5. Sampian Uras / Duras, melambangkan roda kehidupan dengan astaa iswaryanya (“delapan karakteristik’) yang menyertai setiap kehidupan umat manusia.


6. Bunga, merupakan salah satu bagian yang membuat canang terlihat lebih menarik. Dan setiap warna dan peletakan bunga pada canang mempunyai makna atau melambangkan sesuatu.


- Bunga berwarna Putih disusun di Timur sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Iswara.

- Bunga berwarna Merah disusun di Selatan sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Brahma.

- Bunga berwarna Kuning disusun di Barat sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Mahadewa.

- Bunga berwarna Biru atau Hijau disusun di Utara sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Wisnu.

- Kembang Rampai disusun ditengah sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Panca Dewata.


7. Kembang Rampai, memiliki makna sebagai lambang kebijaksanaan. Bermacam-macam bungai ada yang harum dan ada yang tidak berbau, melambangkan kehidupan manusia tidak selamanya senang atau susah.


8. Lepa/ Boreh Miyik, merupakan lambang sebagai sikap dan perilaku yang baik. Perilaku menentukan penilaian masyarakat terhadap baik atau buruknya seseorang.


Semoga postingan ini bisa menjadi bahan diskusi positif bagi sahabat halopejati..🙏


Ringkasan

Sumber dan foto : belajarbantenbali


Admin : halopejati.com


5 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page