Jika Tuhan Satu,Lalu Mengapa Ada Banyak Ritual
Jika Tuhan Maha Satu, lalu mengapa ada banyak ritual diluar pemujaan tunggal kepada-Nya? Tuhan menjawab pertanyaan ini
Akulah ritual, Akulah korban suci, Aku persembahan kepada leluhur, ramuan yang menyembuhkan, dan mantra-mantra yang bertuah. Aku adalah segala apa yang dipersembahkan
Konsep ketuhanan dalam Hindu bukanlah konsep monoteisme agama-agama Abraham dengan dogma siksaan derita api neraka jika menyekutukan-Nya. Vāsudeva bersabda:
Aku bersemayam di dalam hati semua makhluk. Begitu seseorang menyembah dewatā tertentu, Aku menjadikan kepercayaannya mantap supaya ia dapat menyerahkan diri kepada dewa itu.
Tuhan dalam Hindu adalah Maha-netral dan bukan Tuhan yang pencemburu:
Setelah diberi kepercayaan seperti itu, dia berusaha menyembah dewa tertentu dan memperoleh apa yang diinginkannya. Tetapi sebenarnya hanya Aku sendiri yang menganugerahkan berkat-berkat itu.
Jadi Brahman dalam Hindu adalah Maha-meresapi segalanya. Tat-tvam-asi, Tuhan bersemayam di dalam setiap individu, Dia adalah Nārāyaṇa, karena memiliki makhluk hidup sebagai tubuh-Nya.
Pemujaan kepada leluhur, dewa, dan unsur-unsur alam didasarkan pada pengetahuan bahwa Maheśvara adalah penghuni batin mereka sebagai Antaryāmin (yang mengendalikan dari dalam). Ahaṁ hi sarva-yajñānāṁ
bhoktā ca prabhur eva ca, "Satu-satunya Aku yang menikmati dan menguasai semua korban suci."
Bhagavad Gītā (9.24)
Maka dari itu konsep 5 macam pengurbanan suci (pañca-yajñā) dalam Hindu tidak dapat diganggu gugat:—
Janganlah kau sampai lupa berbhakti kepada: dewatā (deva-yajñaṃ); unsur-unsur alam (bhūta-yajñaṃ); guru (ṛṣi-yajñaṃ); sesama manusia (maṇusyāḥ); dan kepada leluhur (pitṛya-yajñaṃ).
Mānava-Dharmaśāstra (4.21)
Photo: @nyengen.dadi
Via: @filsafat_hindu
Admin : halopejati.com