top of page
Cari

Kenapa Banten bebangkit seharusnya menggunakan guling babi bukan guling bebek

Umat hindu sudah sewajarnya mengetahui lebih rinci apa sebenarnya makna dari sarana upacara.. Hal ini bertujuan untuk memberi manfaat yg maximal dari upacara yg dilaksanakan..

Banten bebangkit sangat identik dengan ulam be bangkit..

Ulam adalah lauk atau persembahan berupa daging, pada banten tingkat be bangkit identik dengan penggunaan babi guling sebagai ulam nya. " Hal ini bukan tanpa alasan karena babi guling diyakini sebagai simbol dewi surga yg akan memberi anugrah kesedihan dan kharismatik," Sebagai mana yg dimuat oleh bali expres,dari nara sumber ketua pasraman pasir ukir.


Namun belakangnya banyak dijumpai ulam bebangkit yg digunakan di banten be bangkit adalah bebek, namun belum jelas bebek itu merupakan simbol apa dan dipersembahkan kepada siapa dalam upacara yg menggunakan banten be bangkit..

"Jika berbicara tentang sebuah simbol, maka simbol tersebut tidak dapat dirubah, maka dari itu alangkah baiknya pada saat melaksanakan upacara menggunaKan banten bebangkit sudah seharusnya menggunakan ulam babi guling sebagai ulam bangkit sesuai dengan simbol, agar sesuai dengan tattwa dan memiliki tujuan serta manfaat yang maximal" .

Nara sumber ikadek satria, S.Ag.M.Si mengungkapkan, selama membaca selama membaca bebagai literatur, semua mewajibkan menggunakan babi guling sebagai ulam, belum ada yg membahas penggunaan ulam bebek pada bebangkit.

Namun pada pelaksanaanya tak jarang beberapa masyarakat menggunakan ulam bebek, terkadang itu yang membuat bingung.. Dasarnya apa???


"Namun jika permasalahan terletak pada biaya, mengapa harus memilih menggunakan banten bebangkit..

Padahal sejatinya ada banyak banten yg tingkatannya lebih rendah dari bebangkit, misalnya PERAS SAYUT PENGAMBIYAN, ODAL KURENAN (TUMPENG SOLAS), PULOGEMBAL dan lain sebagainya..

Apakah itu nista madya utama, semua bisa dilaksanakan sesuai kemampuan.. 🙏


Banten bebangkit disini berfungsi sebagai tataban/ayaban, sebagaimana halnya banten pulogembal, tetapi dalam upacara yang lebih besar..

Banten be bangkit ini ditujukan kepada Betari Dhurga(dewi uma) dalam manifestasinya sebagai penguasa black magic, dan beberapa kala yg dianggap yoni(tapakannya) salah satunya sang kala udug basur..


Banten be bangkit dan pulogembal dapat dilukiskan sebagai dua kekuatan yang saling berlawanan, antara kekuatan positif dan negatif.. Banten pulogembal diantara banten bebangkit selalu akan berfungsi sebagai penetralisir kekuatan negatif, dan pada suatu saat akan terjadilah keseimbangan(keadaan yg netral)

Maka dengan apa yg kita natab/puja ditempatkan dalam badan dapat mencapai keseimbangan/kesejahteraan dalam hidup..


Semoga bermanfaat, jika ada yg kurang dalam rangkuman post puniki mohon ditambahkan di kolom komentar ngih🙏

Dikutip dari beberapa sumber, dan dimuat kembali oleh admin halopejati bertujuan agara menjadi pengingat sekaligus bahan diskusi,dan bukan untuk saling menggurui..



📸 : Fb @I Made karta ( hanya ilustrasi)

Admin halopejati.com

15 tampilan1 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page