Mengapa Canang sari Berisikan Uang kepeng Atau Rupiah
Canang sari yaitu inti dari pikiran dan niat yang suci sebagai tanda bhakti/hormat kepada Sang Hyang Widhi, ketika ada kekurangan saat sedang menuntut ilmu kerohanian (lontar Mpu Lutuk Alit).
Dalam canang diletakkan yang namanya porosan, beralaskan daun dengan isi sirih, kapur, dan jambe (gambir atau getah yang dikeringkan). "Porosan ini memiliki perlambangan kepada sosok Trimurti dalam umat Hindu yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa," ucap Yeni. ... "Bunga dalam canang ini juga menjadi simbol kebijaksanaan
Canang sari juga dilengkapi dengan sesari yang berupa uang kepeng, fungsi sesari adalah sebagai labang saripati dari karma atau pekerjaan (Dana Paramitha) yang melambangkan sarining manah. Selain itu uang berfungsi sebagi penebus segala kekurangan yang ada.
Tadinya uang sesari tersebut adalah uang kepeng, namun seiring berjalannya waktu, uang kepeng mulai susah untuk didapatkan karena uang tersebut sudah tidak menjadi mata uang yang bisa dibelanjakan atau ditukarkan. Dengan semakin sedikitnya jumlah uang kepeng, dan pengerajin yang semakin jarang, maka beralihlah sesari tersebut ke uang logam biasa, dan bila tidak ada uang logam bisa dipakai uang kertas.
Kutipan & 📸: @nafashindu
Admin: halopejati.com