top of page
Cari

Moksa merupakan bagian terakhir dari Panca Srada yaitu lima keyakinan umat Hindu.

Kelima panca Srada adalah

1.percaya adanya Brahman, 2.percaya adanya Atman,

3.percaya adanya Karma Pala, 4.percaya adanya Punarbhawa, dan 5.percaya adanya Moksa.


Moksa sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu akar kata “Muc” yang artinya “Membebaskan” atau “Melepaskan”


Berdasarkan pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Moksa adalah terbebasnya jiwa (atman) dari ikatan duniawi atau samsara (kelahiran kembali).

Jika atman itu sudah bersih dan mengikuti petujuk2 Sang Hyang Widhi (Tuhan), maka Atman itu tidak terikat dengan hukum karma, disebut Niskama Karma, dan Tidak lagi mengalami Punarbhawa, tidak mengalami Samsara. Keadaan inilah yang disebut Moksa atau kelepasan (pembebasan).


Moksa juga merupakan bagian dari Catur Purushàrtha yaitu

empat tujuan hidup umat Hindu.

1. dharma (kebenaran),

2. artha (kesejahteraan),

3. kama (keinginan/kenikmatan duniawi), dan

4. moksa (kebebasan sejati).


Moksa dapat disamakan dengan nirwana, nisreyasa (keparamarthan) yang merupakan Brahman yang sangat gaib dan berada di luar pikiran manusia, dengan demikian Moksa dapat disamakan dengan Nirguna Brahman (Mudana dan Ngurah Dwaja, 2015: 2).


Alam Moksa tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, hanya orang yang mengalami yang bisa merasakan. Kata Moksa dapat juga disebut Mukti, yang berarti mencapai kebebasan jiwatman atau kebahagian rohani selamanya. Orang-orang yang telah mencapai moksa (bebas dari reinkarnasi) akan mengalami kebenaran, kesadaran, kebahagian (Sat, Cit, Ananda).


Dari beberapa penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Moksa adalah terbebasnya Atman (jiwa) dari ikatan duniawi (maya) sehingga menyatu dengan Brahman (Tuhan).



Kapan Saja Manusia Bisa Mencapai Moksa


Semua orang pada hakikatnya dapat mencapai moksa, bila mengikuti petunjuk-petunjuk agama. Hal ini dapat terwujud bilamana seseorang telah terbebas dari keterikatan. Upaya mencapai moksa dapat dilakukan dengan cara menyadari dan berupaya menumbuh-kembangkan usaha untuk melepaskan diri yang sejati dari keterikatan. Usaha-usaha itu diantaranya; dengan berperilaku yang baik, berdana-punia, beryajna, dan tirthayatra.


Selain itu dapat juga dilakuan dengan berusaha mengendalikan sifat-sifat tri Guna yang ada dalam diri manusia,

yaitu sattwam, rajas dan tamas. Usaha untuk menyeimbangkan sifat-sifat tersebut memanng sangat sulit, namun yakinlah bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan disiplin diri.

Menghayati dan pengamalan ajaran kitab suci, melakukan pemujaan, kerja secara tulus dan iklas, serta menanamkan keyakinan pada diri kita bahwa segala sesuatu berawal dan berakhir pada Tuhan. Orang mencapai moksa bila telah menyadari dirinya yang sejati. Moksa dapat dicapai di dunia maupun setelah hidup ini berakhir sepeti disebutkan dalam Bhagawadgita, XI. 54.


Source: diringkas dari @mutiarahindu

📸: Culturehindu (ilustrasi)



Admin: halopejati.com

13 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page