top of page
Cari

Nyiksik Bulu

DETEKSI KESOMBONGAN


Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua. Siapa saja dan apapun status ataupun jabatan kita.


Ditingkat Satu:


Sombong disebabkan oleh faktor materi, dimana kita merasa lebih kaya, lebih berkuasa, lebih tinggi jabatan, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.


Ditingkat ke Dua:


Sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan, kita merasa lebih rajin, lebih pintar, lebih kompeten, lebih berpengalaman, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.


Ditingkat ke Tiga:


Sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri lebih bermoral, lebih pemurah, lebih banyak amalnya, lebih bersemangat berjuang dan beribadah, lebih banyak kontribusinya untuk umat, lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.


Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.


Sombong karena materi mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi. Karena, seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam bathin kita.


Cobalah setiap hari kita introspeksi diri kita. Kadang kita butuh orang lain untuk mengintropeksi diri, kita butuh kritikan dan masukan orang lain. Sadarilah, bahwa setiap hal yang baik dan yang bisa kita lakukan hendaklah kita banyak-banyak bersyukur supaya kita tidak menjadi buta dengan kepongahan dan kesombongan itu sendiri.


Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang semakin dalam, dan di samping itu kesombongan juga tidak disukai baik oleh penghuni bumi maupun penghuni langit.


Tetaplah bersabar dan rendah hati. Sebab, kadang orang yang kita hadapi ternyata lebih hebat daripada kita.


Sumber: @pustakainspirasi



Admin: halopejati.com

0 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page