Perjalanan ida sangkul putih
Om swastiastu Saatnya berbagi pengetahuan... 🙏 Ida Sangkulputih ... adalah seorang sulinggih yang bertanggung jawab di Pura Besakih dan pura-pura atau tempat suci lainnya yang telah didirikan oleh Danghyang Markandeya. Setelah Danghyang Markandeya moksa, Ida Sangkulputih meneruskan dan melengkapi ritual bebali antara lain dengan membuat variasi dan dekorasi yang menarik untuk berbagai jenis yadnya (banten) dengan menambahkan unsur-unsur tetumbuhan lainnya seperti: daun sirih, daun pisang, daun janur, buah-buahan: pisang, kelapa, dan biji-bijian: beras, injin, kacang komak. Bentuk tetandingan banten yang diciptakan antara lain : Canang sari, Canang tubugan, Canang raka, Daksina, Peras, Panyeneng, Tehenan, Segehan, Lis, Nasi panca warna, Prayascita, Durmenggala, Pungu-pungu, Beakala, Ulap ngambe, dll. Tetandingan Banten dibuat menarik dan indah untuk menggugah rasa bhakti kepada Hyang Widhi agar timbul getaran-getaran spiritual. Di samping itu beliau mendidik para pengikutnya menjadi sulinggih dengan gelar Dukuh, Prawayah, dan Kabayan. Beliau juga pelopor pembuatan arca/pralingga dan patung-patung Dewa yang dibuat dari bahan batu, kayu, atau logam sebagai alat konsentrasi dalam pemujaan Hyang Widhi. Tak kurang pentingnya, beliau mengenalkan tata cara pelaksanan peringatan hari Piodalan di Pura Besakih dan pura-pura lainnya, ritual hari-hari raya : Galungan, Kuningan, Pagerwesi, Nyepi, dll. Beliau adalah satu dari ENAM TOKOH SUCI DALAM PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI BALI oleh Hindu Bali 1. Rsi Markandya (Masuknya Siwa Sidhanta, Surya Sewana, Banten, dan Pecaruan) 2. Ida Sangkulputih 3. Mpu Kuturan (Persatuan Umat di Samuan Tiga, Pura Desa, Puseh dan Dalem) 4. Ida Manik Angkeran (Menggantikan Tugas Ida Sangkulputih) 5. Mpu Jiwaya (budha mahayana aliran tantri, konsep pasupati alat perang, topeng, barong) 6. Dangyang Dwijendra (Penjabaran konsep Siwa, Sadasiwa dan Paramasiwa) Rahayu Rahajeng Sami 🙏🙏🙏 Repost @My_tampaksiring Admin : halopejati.com