top of page
Cari

RAHAJENG RAHINA BUDA CEMENG KELAWU

Hari Buda Cemeng Kelawu atau biasanya juga disebut dengan Buda Wage Kelawu,dilaksanakan setiap enam bulan sekali.

Pada hari suci ini, yang dipuja oleh umat Hindu adalah sinar suci-Nya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.


Sebagai manifestasinya ke dalam perwujudan Ida Bhatara Sri Sedana, atau Ida Bhatara Rambut Sedana.

terhadap Dewi Laksmi yang di Bali diberi gelar Sang Hyang Sri Sedana atau Bhatari Rambut Sedana


"Sri" berarti beras dan

"Sedana" berarti uang,


Sesuai dengan gelarnya Lakshmi adalah Dewi yang olas asih yang menganugrahkan harta kekayaan emas,perak (sarwa mule) kemakmuran, dan kesejahteraan.


Menurut umat Hindu di Bali saat buda cemeng kelawu diyakini Ida Betari Rambut Sedana atau Dewi Laksmi sedang melaksanakan yoganya dan umat biasanya menghaturkan banten tebasan rambut Sedana di palinggih Taksu yang diyakini Beliau beryoga di palinggih tersebut.


Tebasan ini berisi nasi penek dan tumpeng masing-masing dua buah, dan terbuat dari beras hitam (beras injin), raka-raka jangkep, taledan dialasi kulit peras, dan sampian sodaan, peras dan penyeneng.

Menurut yang dikutip dari laman tribun percakapan dengan seorang pemangku asal bon dalem, ( Jero Mangku Ketut Maliarsa)


Dewi Laksmi adalah saktinya Dewa Wisnu sehingga penek dan tumpengnya menggunakan warna hitam.


Selanjutnya Dewi Sri perwujudan wanita cantik (predana) dan satunya lagi Dewa Sedana perwujudan uang sebagai Purusha.


Sehingga biasanya dilambangkan dengan dua arca antara Dewi Sri dengan Dewa Sedana,

Ring sekala biasa disebut

"Purusha dan Predana."


Namun secara umum

Sarana Yadnya yang dugunakan

Tidak ada yang khusus pada hari raya buda cemeng klawu, Bisa dipakai sarana mulai dari canang sari, banten pejati, maupun bebantenan tumpeng 7 disesuaikan denga desa, kala, patra dan desa mawacara di masing - masing pakraman dan kemampuan umat masing - masing.


Makna dan Tujuan

Dari pemujaan terhadap beliau dalam prabawanya sebagai Ida Bhatara Rambut Sedhana adalah untuk memohon anugraha beliau dalam berbagai macam wujud dan bentuk kemakmuran untuk segala makhluk hidup ciptaannya


Semoga ida betara selalu melimpahkan anugrah kemakmurannya kepada segala makhluk hidup ciptaannya.


Dirangkum dari berbagai sumber

📸 : @nanoe biroe (hanya ilustrasi)




Admin : halopejati.com




7 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page