top of page
Cari

RAHAJENG RAHINA SUCI PAGERWESI


Pagerwesi adalah hari raya yang dilaksanakan atas anugrah kesentosaan dan kemajuan yang telah dicapai oleh umat manusia yang dirayakan pada Budha Kliwon wuku Shinta.

Pagerwesi itu sendiri melambangkan segala hal yang dipagari dengan ketekunan dan konsisten akan menjadi lebih kokoh dan kuat. Sanghyang Pramesti Guru disebutkan yang menjadi tujuan utama dilakonkannya upacara Pagerwesi ini sebagai manifestasi Tuhan yang dipercaya merupakan gurunya manusia dan alam semesta.

Pada hari raya pagerwesi ini juga merupakan hari yang paling baik mendekatkan atman kepada Brahman sebagai guru sejati. Pengetahuan sejati itulah sesungguhnya merupakan ‘pager besi’ untuk melindungi hidup kita di dunia ini. Disamping itu pula Sang Hyang Pramesti Guru beryoga bersama Dewata Nawa Sanga untuk ‘ngawerdhiaken sarwa tumitah muwang sarwa tumuwuh..

# Ngawerdhiaken artinya mengembangkan tumitah artinya yang ditakdirkan atau yang terlahirkan, # Tumuwuh artinya tumbuh-tumbuhan. yang berarti dalam mengembangkan kehidupan tumbuh-tumbuhan yang telah ditakdirkan atau yang terlahirkan diperlukan guru sebagai guru sejati agar terjadi keseimbangan.

Disebutkan Hari Raya Pagerwesi ini dalam Babad Bali, yang sebagaimana dijelaskan pada hari ini kita menyembah dan sujud kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, Hyang Pramesti Guru beserta Panca Dewata, kita sujud kepadaNya, merenung dan memohon agar hidup kita ini direstuiNya dengan; kesentosaan, kemajuan dan lain-lainnya.

Widhi-widhananya dipersembahkan banten: suci,peras penyeneng sesayut panca-lingga, penek rerayunan dengan raka-raka, wangi-wangian, bunga, kembang, asep,dupa arum, yang dihaturkan di Sanggah Kemulan (Kemimitan).

Yang di bawah dipujakan kepada Sang Panca Maha Bhuta; Segehan Agung manca warna (menurut urip) dengan tetabuhan arak berem.

Hendaknya Sang Panca Maha Bhuta bergirang dan suka membantu kita, memberi petunjuk jalan menuju keselamatan, sehingga mencapai Bhukti mwang Mukti.

Sumber: Diringkas dari sejarah hariraya hindu 📸 : halopejati (ilustrasi)

Admin : halopejati.com

5 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page