RANGKAIAN HARI RAYA GALUNGAN
Om swastiastu
"Rahajeng nyanggra rahina Galungan lan Kuningan, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa suaeca Asung Kertha Wara Nugraha ring semeton sareng sami"
Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender bali, yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan
(Rabu Kliwon wuku Dungulan)
Rangkaian Hari Raya Galungan
•Tumpek Wariga
Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Wariga disebut Tumpek Wariga, atau Tumpek Bubuh, atau Tumpek Pengatag, atau Tumpek Pengarah jatuh 25 hari sebelum Galungan.
•Sugihan Jawa
Secara singkat pengertian Sugihan Jawa adalah hari sebagai pembersihan/penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia (Bhuana Agung).
•Sugihan Bali
Sugihan Bali memiliki makna yaitu penyucian/pembersihan diri sendiri/Bhuana Alit (kata Bali=Wali=dalam).
Sugihan Bali dirayakan setiap hari Jumat Kliwon wuku Sungsang
•Hari Penyekeban
Hari Penyekeban ini memiliki makna filosofis untuk “nyekeb indriya” yang berarti mengekang diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama.
Hari Penyekeban ini dirayakan setiap Minggu Pahing wuku Dungulan.
•Hari Penyajan
Penyajan berasal dari kata Saja yang dalam bahasa Bali artinya benar, serius. Hari penyajan ini memiliki filosofis untuk memantapkan diri untuk merayakan hari raya Galungan.
•Hari Penampahan
Hari Penampahan jatuh sehari sebelum Galungan, tepatnya pada hari Selasa Wage wuku Dungulan. Penampahan atau Penampan mempunyai arti Nampa yang berarti 'Menyambut'.
•Hari Raya Galungan
Pagi hari umat telah memulai upacara untuk Galungan ini. Dimulai dari persembahyangan di rumah masing-masing hingga ke Pura sekitar lingkungan.
•Hari Umanis Galungan
Pada umanis Galungan, umat akan melaksanakan persembahyangan dan dilanjutkan dengan Dharma Santi dan rekreasi.
•Hari Pemaridan Guru
Kata Pemaridan Guru berasal dari kata Marid dan Guru.Memarid sama artinya dengan ngelungsur/nyurud (memohon) , dan Guru tiada lain adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dirayakan pada Sabtu Pon wuku Galungan.
•Ulihan
Ulihan artinya pulang/kembali. Dalam konteks ini yang dimaksud adalah hari kembalinya para dewata-dewati/leluhur ke kahyangan dengan meninggalkan berkat dan anugrah panjang umur. Dirayakan pada Minggu Wage wuku Kuningan.
•Hari Pemacekan Agung
Kata pemacekan berasal dari kata pacek yang artinya tekek (Bhs Bali.) atau tegar. Makna pemacekan agung ini adalah sebagai simbol keteguhan iman umat manusia atas segala godaan selama perayaan hari Galungan.
Dirayakan pada Senin Kliwon wuku Kuningan.
•Hari Kuningan
Hari Suci Kuningan dirayakan umat dengan cara memasang tamiang,kolem, dan endong.
•Hari Pegat Wakan
Hari ini adalah runtutan terakhir dari perayaan Galungan dan Kuningan. Dilaksanakan dengan cara melakukan persembahyangan, dan mencabut penjor yang telah dibuat pada hari Penampahan. Penjor tersebut dibakar dan abunya ditanam di pekarangan rumah. Pegat Wakan jatuh pada hari Rabu Kliwon wuku Pahang, sebulan setelah galungan.
Sumber foto : googlesearch
Admin : halopejati.com
Siap melayani pesanan sarana persembahyangan anda!
Pesan Disini, halopejati.com
Proses Mudah dan Bayar di Tempat,
"GRATIS Biaya Pengantaran"
Matur Suksma 🙏