top of page
Cari

RENUNGAN DALAM PAGERWESI

Renungan Dalam Pagerwesi

Pada hari raya Pagerwesi adalah hari yang paling baik mendekatkan Atman kepada Brahman sebagai guru sejati . Pengetahuan sejati itulah sesungguhnya merupakan “pager besi” untuk melindungi hidup kita di dunia ini. Inti dari perayaan Pagerwesi itu adalah memuja Tuhan sebagai guru yang sejati. Memuja berarti menyerahkan diri, menghormati, memohon, memuji dan memusatkan diri. Ini berarti kita harus menyerahkan kebodohan kita pada Tuhan agar beliau sebagai guru sejati dapat mengisi kita dengan kesucian dan pengetahuan sejati. Banten Dalam Pagerwesi Yadnya (Banten) yang paling utama disebutkan pada hari raya Pagerwesi yaitu : Untuk Para Pendeta (Purohita) adalah “Sesayut Panca Lingga” sedangkan perlengkapan tetandingan bantennya : Daksina, Suci Pras penyeneng, dan Banten Penek. Meskipun hakikat hari raya Pagerwesi sebagai pemujaan (yoga samadhi) bagi para Pendeta (Purohita) namun umat kebanyakan pun wajib ikut merayakan sesuai dengan kemampuan. Dan Bagi umat kebanyakan yadnya (banten) disebutkan adalah; natab Sesayut Pagehurip, Prayascita, Dapetan. Tentunya dilengkapi Daksina, Canang, dan Sodan. Dalam hal upacara, ada dua hal banten pokok yaitu -Sesayut Panca Lingga untuk upacara para pendeta, -Dan Sesayut Pageh Urip bagi umat kebanyakan. Semoga pemaparan dalam artikel ini tentang Hari Raya Pagerwesi dapat bermanfaat bagi semeton.Suksma… Sumber: informasiseputarbali Foto: googlesearch Admin : halopejati.com

0 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page