SESARI SEKALA
Dalam konteks sasari sekala, merupakan salah satu wujud dari pencapaian artha.
Artha merupakan salah satu tujuan Hidup manusia yang dianjurkan dalam ajaran agama Hindu (dharma, artha, kama, dan moksa).
Akan tetapi, artha yang baik dan berkualitas diperoleh lewat dharma‘kebenaran’.
Hasil yang diperoleh berlandaskan dharma inilah yang terlebih dahulu dipersembahkan sebagai wujud terimakasih kepada Tuhan karena telah melimpahkan jalan dalam kerja yang telah dilaksanakan.
Sehingga rejeki yang diperoleh lewat karma ‘laku, pekerjaan’ yang dilakukan menjadi amerta ‘air kehidupan’ dan tidak menjadi amertha matemahan wisa ‘air kehidupan menjadi racun’.
Dalam era modern dimana paham materialistis telah masuk dalam sendi-sendi kehidupan manusia, sasari (sasaribanten) hanya dipandang sebatas benda (materi).
Kuantitas sasari menjadi parameter mutu sebuah persembahan seseorang. Sehingga saat ini sesari “berkuantitas” kecil menjadi ejekan dan pergunjingan dalam gumaman persembahyangan.
Dari mulut mereka terkadang berkata “beh nista san sarin bantenne, nagih lantas nunas ane gede-gede ken Ida Bhatara, (wah rendah sekali sari bantennya, berkeinginan lalu untuk meminta yang besar-besar (bagus-bagus) kepada Tuhan)”.
SUMBER FACEBOOK
Via@Padma_bhuati
Admin : halopejati.com