top of page
Cari

Sesayut Pengenteg Bayu

Om swastiastu 

Kembali berbagi postingan agar menjadi bahan diskusi tentang bebantenan...


SESAYUT PENGENTEG BAYU

Sesayut ini digunakan di upacara Manusa Yadnya

seperti otonan, magedong-gedongan. 


Seperti namanya dari kata "Pengenteg" dan "Bayu".

Pengenteg dari kata bahasa Bali " enteg" atau "tegteg" yg dalam bahasa Indonesia artinya stabil atau tetap pendirian.


Sedangkan bayu artinya tenaga. 

Jadi pengenteg bayu bermakna untuk memohonkan

agar yang bersangkutan tetap pendirian

serta berkepribadian stabil (tidak labil)

didalam menjalani kehidupannya.


Dari kelengkapannya yg terdiri dari nasi dlm wadah

ceper maplekir dg dihiasi 4 kwangen dan

dilengkapi 4 tulung yg menyimbolkan

Sang Kanda Pat (nyama papat).

Sehingga dimohonkan pd Sang Kanda Pat dari

yang bersangkutan krn beliau lah yg sangat

berperanan penting dlm menjaga dan

mengawasi jiwa yg bersangkutan.


Adapun kelengkapan sesayut ini antaralain :

- alasnya kulit sesayut

- raka-raka jangkep

- nasi  maura kacang saur mawadah ceper meplekir

- bunga cempaka putih (simbol jiwa) diletakkan

ditengah-tengah nasi bersama linting yg nantinya dinyalakan saat ditatab

- kwangen 4 buah disudut ceper nasi (simbol kanda pat yg menjaga sang jiwa)

- tulung 4 buah masing-masing berisi nasi kacang sahur

- penyeneng

- pesucian

- sesarik berisi beras dan benang putih

- sampyan nagasari


Bilamana terjadi perbedaan dan kurangnya keterangan mohon dimaklumi..

Salam berbagi.


sumber:maribelajarbanten


Admin: halopejati.com


1.484 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page