top of page
Cari

Waktunya Pembersihan Alam atau buana agung secara sekala- niskala saat sugihan jawa

Pelaksanaan hari raya suci sebelum menjelang hari suci Galungan

Sebelum melaksanakan hari suci galungan umat melaksanakan beberapa rentetan hari suci seperti pembersihan buana agung dan buana alit, (sugihan jawa/pererebon yang bertepatan dengan tilem kelima dan sehari setelahnya sugihan bali yang bertepatan juga dengan kajeng kliwon) Dilanjutkan dengan penyekeban dan penyajaan diteruskan dengan penampahan, setelahnya umat akan melaksanakan hari suci Galungan yaitu pada hari (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).. Serta merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). dimana umat melaksakan persembahyangan di merajan, pura kahyangan tiga, dan lainnya sesuai dengan desa setempat..

Kata Sugihan Jawa berasal dari urat kata Sugi, yang artinya membersihkan, dan Jawa artinya luar. Jadi sugihan Jawa dapat diartikan sebagai suatu upacara yang berfungsi untuk membersikan Bhuana Agung atau alam semesta (makrokosmos), baik sekala maupun niskala. Berdasarkan Lontar Sundarigama, Sugihan Jawa diartikan sebagai Pasucian dewa kalinggania pamrastista bhatara kabeh (pesucian dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara). Pada saat peksanaan Sugihan Jawa, yang menjadi target (yang disucikan) adalah buana agung atau alam semesta seperti misalnya membersihkan pelinggih atau tempat-tempat suci yang digunakan sebagai tempat pemujaan, membersihkan alam lingkungan, baik pura, tempat tinggal, dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci.

Sedangkan Sugihan Bali berasal dari kata Sugi yang berarti membersikan dan Bali yang berarti kekuatan yang ada dalam diri (bahasa Sansekerta). Jadi Sugihan Bali adalah upacara yang bertujuan untuk menyucikan buana alit atau mikrokosmos (manusia) secara sekala dan niskala, sehingga bersih dari perbuatan-perbuatan yang ternoda atau pembersihan lahir dan batin. Pembersihan dapat dilakukan dengan penglukatan, sarananya dapat menggunakan bungkak nyuh gading. Dalam Lontar Sundarigama, Sugihan Bali bermakna Kalinggania amrestista raga tawulan yang artinya oleh karenanya menyucikan badan jasmani-rohani dengan memohon tirta pembersihan /penglukatan.

dikutip dari Hindualukta 📸: albumgoogle

Admin: halopejati.com

2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

TUMPEK Saniścara kliwon ngaran tumpěk, wkasing tuduh ring sarwa janma, [Sundarigama, a] Rahina pertemuan Saptawara Saniscara (Sabtu) dengan Pancawara Kliwon dinamakan Tumpěk, yang bermakna puncak sega

PAGERWESI

bottom of page